Sumber pembiayaan pembangunan ada 4,
yaitu tabungan sukarela, tabungan pemerintah, tabungan paksa, dan hasil
perdagangan luar negeri. Tabungan sukarela adalah bagian pendapatan yang
diterima masyarakat yang secara sukarela tidak digunakan untuk konsumsi.
Tabungan pemerintah adalah keseluruhan pendapatan yang diterima pemerintah
dikurangi dengan total pengeluaran rutin. Tabungan paksa adalah langkah yang
dilakukan pemerintah untuk melakukan pinjaman ke masyarakat, badan-badan
keuangan di luar bank komersial (LKBB), bank komersial, bank sentral dan
mencetak uang baru dalam rangka menanggulangi defisit anggaran. Lalu yang
terakhir hasil dari perdagangan luar negeri, yaitu yang diperoleh dari
kelebihan nilai ekspor dikurangi nilai impor.
Pembangunan berwawasan lingkungan
adalah pembangunan berkelanjutan yang mengoptimalkan manfaat sumber daya alam
dan sumber daya manusia dengan cara menserasikan aktivitas manusia dengan
kemampuan sumber daya alam untuk menopangnya. Berikut adalah contoh dari
pembangunan berwawasan lingkungan.
- Summarecon Bekasi akan menjadi ikon kawasan hunian dan komersial terbaik di Bekasi. Dikembangkan di atas lahan seluas 240 hektar, Summarecon Bekasi mulai dibangun pada november 2010 dengan konsep hunian yang berwawasan lingkungan. Konsep ini digunakan agar terjadinya keseimbangan dengan lingkungan.
- Reboisasi atau penanaman kembali di suatu lahan kosong yang biasanya ada di sekitar perumahan. Daripada dipergunakan untuk membuat rumah, lebih baik jika dibuat suatu taman atau di setiap halaman rumah ditanam pohon-pohon.
- Membuat rumah yang memanfaatkan cahaya matahari sebagai penerangan, pepohonan di sekitar rumah sebagai penyejuknya,, dan pemanfaatan air hujan sebagai air siram tanaman.
- Membuat hotel dan kawasan hiburan di tepi pantai, tetapi tidak merusak hutan mangrove di sekitarnya.
Rumus komponen pendapatan nasional:
1. Produk Domestik Bruto (PDB)
|
Produk Domestik Bruto (Gross
Domestic Product/GDP) adalah seluruh barang dan jasa yang dihasilkan seluruh
warga masyarakat (termasuk warga negara asing) suatu negara dalam periode
tertentu biasanya satu tahun.
|
2. Produk Nasional Bruto (PNB)
|
Produk Nasional Bruto (Gross
National Product/GNP) adalah seluruh barang dan jasa yang dihasilkan
masyarakat suatu negara dalam periode tertentu, biasanya satu tahun, termasuk
di dalamnya barang dan jasa yang dihasilkan warga negara tersebut yang
berada/bekerja di luar negeri. Barang dan jasa yang dihasilkan warga negara
asing yang bekerja di dalam negeri, tidak termasuk GNP.
GNP = GDP – Produk Netto terhadap
luar negeri
|
3. Produk Nasional Netto (PNN)
|
Produk Nasional Netto (Net
National Product/NNP) atau produk nasional bersih adalah jumlah barang dan
jasa yang dihasilkan masyarakat suatu negara dalam periode tertentu, biasanya
satu tahun setelah dikurangi penyusutan (depresiasi) dan barang pengganti
modal.
NNP = GNP – (Penyusutan + Barang
pengganti modal)
|
4. Pendapatan Nasional Netto
(Bersih)
|
Pendapatan Nasional Bersih (Net
National Income/NNI) adalah nilai dari produk nasional bersih (net national
income) dikurangi dengan pajak tidak langsung.
NNI = NNP – Pajak tidak langsung
|
5. Pendapatan Perseorangan
|
Pendapatan Perseorangan (Personal
Income) adalah jumlah seluruh penerimaan yang diterima perseorangan sebagai balas
jasa dalam proses produksi. Pendapatan perseorangan ini dapat juga disebut
pendapatan kotor, karena tidak semua pendapatan perseorangan netto jatuh ke
tangan pemilik faktor produksi, sebab masih harus dikurangi laba yang tidak
dibagi, pajak penghasilan, iuran jaminan sosial maupun pembayaran yang
bersifat transfer payment (pembayaran pindahan) seperti pensiunan.
PI = (NNI + Transfer Payment) –
(Iuran Jaminan Sosial + Iuran Asuransi + Laba Ditahan + Pajak Perseorangan)
|
6. Pendapatan Bebas
|
Pendapatan Bebas (Disposable
Income/DI) adalah pendapatan yang diterima masyarakat yang sudah siap untuk
dibelanjakan penerimanya. Pendapatan ini merupakan hak mutlak bagi penerimanya.
Pendapatan bebas diperoleh dari pendapatan perseorangan dikurangi pajak langsung.
DI = PI – Pajak langsung
7. Produk Domestik Regional Bruto
(PDRB
Pembangunan suatu daerah dapat
berhasil dengan baik apabila didukung oleh suatu perencanaan yang mantap
sebagai dasar penentuan strategi, pengambilan keputusan dan evaluasi
hasil-hasil pembangunan yang telah dicapai. Dalam menyusun perencanaan
pembangunan yang baik perlu menggunakan data-data statistik yang memuat
informasi tentang kondisi riil suatu daerah pada saat tertentu sehingga
kebijakan dan strategi yang telah atau akan diambil dapat dimonitor dan
dievaluasi hasil-hasilnya. Salah satu indikator ekonomi makro yang biasanya
digunakan untuk mengevaluasi hasil-hasil pembangunan di suatu daerah dalam
lingkup kabupaten dan kota adalah Produk Domestik Regional Bruto atau PDRB
kabupaten/kota menurut lapangan usaha (Industrial Origin). Penghitungan
PDRB diperoleh melalui tiga pendekatan, yaitu pendekatan produksi, pendekatan
pengeluaran, dan pendekatan pendapatan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar