Kemiskinan adalah keadaan dimana
terjadi ketidakmampuan untuk memenuhi kebutuhan dasar seperti makanan, pakaian,
tempat berlindung, pendidikan, dan kesehatan. Kemiskinan dapat disebabkan oleh
kelangkaan alat pemenuh kebutuhan dasar, ataupun sulitnya akses terhadap
pendidikan dan pekerjaan. Kemiskinan juga dapat disebabkan oleh beberapa faktor
diantaranya sebagai berikut.
- Kurang Ilmu.
Ada
yang berpendapat kalau kita kita kaya dengan harta benda maka kita akan yang
menjaganya. Sebaliknya, jika kita kaya akan ilmu pengetahuan, maka ilmu itulah
yang akan menjaga kita. Betapa besar manfaatnya jika kita berilmu, sehingga
mampu untuk memecahkan segala permasalahan yang akan dihadapi didalam
kehidupan.
2.
Kurang Keterampilan.
Keterampilan
diperlukan seseorang untuk bisa meraih kesuksesan. Misalnya dalam proses
pembuatan produk dan jasa sehingga bisa memiliki “daya jual” kepada orang
banyak. Menghasilkan uang dari keterampilan yang dimiliki sangat mudah untuk
dilakukan di zaman sekarang asalkan ada niat dan minat terhadap bidang tertentu
untuk dipelajari dan dikembangkan. Sebaliknya jika seseorang enggan mengasah
keterampilan maka sulit untuk meraih sukses dan bersaing dengan orang lain.
3.
Takut Mencoba.
Banyak
bermimpi memang bagus untuk bisa meraih sukses. Tapi ada yang lebih penting
dari bermimpi, yaitu keberanian untuk mencoba mewujudkan mimpi yang kita
dambakan. Beranilah dalam melangkah untuk menapaki sukses. Jangan hanya
bermimpi, tapi bertindaklah, sehingga kemungkina sukses akan tercapai. Orang
yang takut mencoba akan dihantui dengan kegagalan.
4.
Takut Berhijrah.
Banyak
orang yang takut berhijrah atau merantau dari tempat sekarang menuju tempat
baru yang mungkin saja memberi peluang lebih besar untuk membuka usaha dan
mendapatkan pekerjaan. Seseorang yang berani berhijrah adalah berani menentukan
nasibnya agar lebih baik, berani menghadapi tantangan, mengasah kreativitas dan
lebih mandiri.
5. Masih Memiliki Mental Miskin.
5. Masih Memiliki Mental Miskin.
Mental
juga menjadi penentu seseorang apakah nanti menjadi miskin atau kaya. Ada saja
orang yang masih bermental miskin, walaupun sudah berhijrah, punya keterampilan,
punya ilmu dan sebagainya. Mereka tetap mempunyai karakter yang mengarah kepada
kemiskinan. Rasa takut adanya perubahan total dari diri yang miskin menjadi
orang yang berkembang dari sebelumnya inilah yang membuat seseorang
sewaktu-waktu akan kembali menjadi miskin.
Untuk menanggulangi kemiskinan di
Indonesia pemerintah menggunakan indikator absolut karena definisi dan
pendekatan tersebut dapat digunakan untuk menilai efek dari kebijakan anti
kemiskinan antar waktu atau perkiraan dampak suatu proyek terhadap kemiskinan.
Pendekatan ini juga merupakan pendekatan yang digunakan oleh Bank Dunia untuk
dapat membandingkan angka kemiskinan antar negara. Bank Dunia menggunakan
pendekatan ini karena memudahkan dalam menentukan kemana dana bantuan akan
disalurkan dan kemajuan yang dicapai suatu negara dapat dianalisis. Selain itu,
kemiskinan absolut lebih banyak digunakan pada berbagai sektor pelayanan
publik, misalnya di bidang pangan, kesehatan, pendidikan dan perumahan. Untuk
mengukur kemiskinan dan kriteria penduduk miskin, pemerintah menggunakan
pendekatan pendapatan atau pengeluaran penduduk untuk pemenuhan kebutuhan dasar
minimum, pendekatan rata-rata per-kapita dan pendekatan klasifikasi keluarga
sejahtera seperti yang digunakan oleh BKKBN.
Penduduk menjadi bagian penting
dalam pertumbuhan ekonomi di Indonesia karena terkait masalah tenaga kerja dan
pengangguran. Hal tersebut dapat terjadi karena ketika laju pertumbuhan
penduduk terus meningkat maka pemerintah seharusnya juga menyiapkan lapangan
pekerjaan yang banyak agar tidak adanya pengangguran. Penganggguran dapat
berdampak negatif pada pertumbuhan ekonomi suatu Negara karena pendapatan
nasional yang berasal dari sektor pajak berkurang. Hal ini terjadi karena
pengangguran yang tinggi akan menyebabkan kegiatan perekonomian menurun
sehingga pendapatan masyarakat pun akan menurun. Dengan demikian, pajak yang
harus dibayar dari masyarakat pun akan menurun atau bahkan tidak dibayar oleh
ara masyarakat. Jika penerimaan pajak menurun, dana untuk kegiatan ekonomi
pemerintah juga akan berkurang sehingga kegiatan pembangunan pun akan terus
menurun. Oleh karena itu, cara untuk mengatasinya adalah dengan meningkatkan
keterampilan kerja karena jika dilihat dari keadaan saat ini masyarakat
Indonesia akan kalah dengan masyarakat asing yang mendaftarkan dirinya kerja di
Indonesia dengan keterampilan dan kekreatifan mereka. Apalagi banyak saat ini
yang menggunakan cara kotor untuk mendapatkan sesuatu yang diinginkannya. Orang
yang benar-benar pandai dan kreatif justru tidak mendapat kesempatan yang
seharusnya dimiliki. Lalu cara kedua yaitu dengan mendirikan pusat latihan
kerja. Rata-rata masyarakat Indonesia mentalnya terlalu lemah dan termasuk
orang yang mudah pesimis, oleh karena itu dengan mendirikan pusat latihan kerja
mungkin saja akan menumbuhkan mental kuat pada masyarakat Indonesia. Cara
terakhir yaitu dengan memperluas lapangan kerja. Jika mental yang dilatih sudah
bagus dan pikirannya penuh dengan ide kreatif ada baiknya jika menjadi entrepreneur,
karena dapat membuka lapangan kerja bagi para pengangguran.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar