Jumat, 21 April 2017

Tugas 4 PEREKONOMIAN INDONESIA


KELEBIHANDANKEKURANGAN
Pertanian Memiliki elastisitas permintaan yang rendah, artinya harga berubah berapapun orang akan tetep membeli produk pertanian Produksinya konstan, sangat sulit ditingkatkan dan memiliki investasi yang mahal
Jasa Dapat meraih keuntungan tinggi dengan frekuensi aktivitas yang lebih sering Pada pasar persaingan sempurna, tiap orang akan berkompetisi untuk menurunkan harga serendah mungkin, hal ini karena elastisitas permintaan yang tinggi, atau saat harga berubah sedikit maka permintaan akan berubah drastis
Industri Merupakan salah satu penopang perekonomian bangsa karena skalanya yang sangat besar, mengurangi pengangguran Investasi yang tinggi dan sangat sensitif terhadap kondisi makro seperti deflasi


Dalam sebuah pembangunan, tidak akan dapat terjadi tanpa adanya perubahan struktur ekonomi karena pada teori perubahan struktural menitikberatkan pembahasan pada mekanisme transformasi ekonomi yang dialami oleh negara-negara yang sedang berkembang. Perubahan dalam struktur ekonomi tersebut dibagi menjadi 3, yaitu perubahan dalam proses akumulasi, proses alokasi sumber daya, demografis dan distributif. Dan dalam terjadinya pembangunan diperlukan struktur pembuatnya dan uang dalam perekonomiannya agar tercipta pembangunan. Jadi, tanpa perubahan struktur ekonomi tidak akan dapat terjadi pembangunan.



Di masa sekarang ini, terkadang masih saja terdapat pembangunan yang hanya mengejar pertumbuhan dan tidak menghiraukan kelestarian lingkungan. Hal tersebut merupakan tindakan yang sangat salah mengingat masyarakat di zaman sekarang lebih membutuhkan udara bersih dan ingin tetap adanya lingkungan yang asri karena saat ini sudah banyak bangunan-bangunan yang telah dibangun. Kenapa kita tidak membangun sesuatu yang lebih bermanfaat saja seperti taman kota. Dengan adanya taman kota akan sedikit mengurangi polusi udara yang dapat menyebabkan pemanasan global. Kalaupun ingin membangun sebuah bangunan, pikirkan dahulu lokasi yang dikira tidak akan menyebabkan kerusakan lingkungan agar tidak adanya pencemaran udara akibat dari pembangunan tersebut.

Selasa, 11 April 2017

TUGAS 3 PEREKONOMIAN INDONESIA



Kemiskinan adalah keadaan dimana terjadi ketidakmampuan untuk memenuhi kebutuhan dasar seperti makanan, pakaian, tempat berlindung, pendidikan, dan kesehatan. Kemiskinan dapat disebabkan oleh kelangkaan alat pemenuh kebutuhan dasar, ataupun sulitnya akses terhadap pendidikan dan pekerjaan. Kemiskinan juga dapat disebabkan oleh beberapa faktor diantaranya sebagai berikut.

  1. Kurang Ilmu.
Ada yang berpendapat kalau kita kita kaya dengan harta benda maka kita akan yang menjaganya. Sebaliknya, jika kita kaya akan ilmu pengetahuan, maka ilmu itulah yang akan menjaga kita. Betapa besar manfaatnya jika kita berilmu, sehingga mampu untuk memecahkan segala permasalahan yang akan dihadapi didalam kehidupan.
2. Kurang Keterampilan.
Keterampilan diperlukan seseorang untuk bisa meraih kesuksesan. Misalnya dalam proses pembuatan produk dan jasa sehingga bisa memiliki “daya jual” kepada orang banyak. Menghasilkan uang dari keterampilan yang dimiliki sangat mudah untuk dilakukan di zaman sekarang asalkan ada niat dan minat terhadap bidang tertentu untuk dipelajari dan dikembangkan. Sebaliknya jika seseorang enggan mengasah keterampilan maka sulit untuk meraih sukses dan bersaing dengan orang lain.
3. Takut Mencoba.
Banyak bermimpi memang bagus untuk bisa meraih sukses. Tapi ada yang lebih penting dari bermimpi, yaitu keberanian untuk mencoba mewujudkan mimpi yang kita dambakan. Beranilah dalam melangkah untuk menapaki sukses. Jangan hanya bermimpi, tapi bertindaklah, sehingga kemungkina sukses akan tercapai. Orang yang takut mencoba akan dihantui dengan kegagalan.
4. Takut Berhijrah.
Banyak orang yang takut berhijrah atau merantau dari tempat sekarang menuju tempat baru yang mungkin saja memberi peluang lebih besar untuk membuka usaha dan mendapatkan pekerjaan. Seseorang yang berani berhijrah adalah berani menentukan nasibnya agar lebih baik, berani menghadapi tantangan, mengasah kreativitas dan lebih mandiri.

5. Masih Memiliki Mental Miskin.
Mental juga menjadi penentu seseorang apakah nanti menjadi miskin atau kaya. Ada saja orang yang masih bermental miskin, walaupun sudah berhijrah, punya keterampilan, punya ilmu dan sebagainya. Mereka tetap mempunyai karakter yang mengarah kepada kemiskinan. Rasa takut adanya perubahan total dari diri yang miskin menjadi orang yang berkembang dari sebelumnya inilah yang membuat seseorang sewaktu-waktu akan kembali menjadi miskin.

Untuk menanggulangi kemiskinan di Indonesia pemerintah menggunakan indikator absolut karena definisi dan pendekatan tersebut dapat digunakan untuk menilai efek dari kebijakan anti kemiskinan antar waktu atau perkiraan dampak suatu proyek terhadap kemiskinan. Pendekatan ini juga merupakan pendekatan yang digunakan oleh Bank Dunia untuk dapat membandingkan angka kemiskinan antar negara. Bank Dunia menggunakan pendekatan ini karena memudahkan dalam menentukan kemana dana bantuan akan disalurkan dan kemajuan yang dicapai suatu negara dapat dianalisis. Selain itu, kemiskinan absolut lebih banyak digunakan pada berbagai sektor pelayanan publik, misalnya di bidang pangan, kesehatan, pendidikan dan perumahan. Untuk mengukur kemiskinan dan kriteria penduduk miskin, pemerintah menggunakan pendekatan pendapatan atau pengeluaran penduduk untuk pemenuhan kebutuhan dasar minimum, pendekatan rata-rata per-kapita dan pendekatan klasifikasi keluarga sejahtera seperti yang digunakan oleh BKKBN.

Penduduk menjadi bagian penting dalam pertumbuhan ekonomi di Indonesia karena terkait masalah tenaga kerja dan pengangguran. Hal tersebut dapat terjadi karena ketika laju pertumbuhan penduduk terus meningkat maka pemerintah seharusnya juga menyiapkan lapangan pekerjaan yang banyak agar tidak adanya pengangguran. Penganggguran dapat berdampak negatif pada pertumbuhan ekonomi suatu Negara karena pendapatan nasional yang berasal dari sektor pajak berkurang. Hal ini terjadi karena pengangguran yang tinggi akan menyebabkan kegiatan perekonomian menurun sehingga pendapatan masyarakat pun akan menurun. Dengan demikian, pajak yang harus dibayar dari masyarakat pun akan menurun atau bahkan tidak dibayar oleh ara masyarakat. Jika penerimaan pajak menurun, dana untuk kegiatan ekonomi pemerintah juga akan berkurang sehingga kegiatan pembangunan pun akan terus menurun. Oleh karena itu, cara untuk mengatasinya adalah dengan meningkatkan keterampilan kerja karena jika dilihat dari keadaan saat ini masyarakat Indonesia akan kalah dengan masyarakat asing yang mendaftarkan dirinya kerja di Indonesia dengan keterampilan dan kekreatifan mereka. Apalagi banyak saat ini yang menggunakan cara kotor untuk mendapatkan sesuatu yang diinginkannya. Orang yang benar-benar pandai dan kreatif justru tidak mendapat kesempatan yang seharusnya dimiliki. Lalu cara kedua yaitu dengan mendirikan pusat latihan kerja. Rata-rata masyarakat Indonesia mentalnya terlalu lemah dan termasuk orang yang mudah pesimis, oleh karena itu dengan mendirikan pusat latihan kerja mungkin saja akan menumbuhkan mental kuat pada masyarakat Indonesia. Cara terakhir yaitu dengan memperluas lapangan kerja. Jika mental yang dilatih sudah bagus dan pikirannya penuh dengan ide kreatif ada baiknya jika menjadi entrepreneur, karena dapat membuka lapangan kerja bagi para pengangguran.

TUGAS 2 PEREKONOMIAN INDONESIA



Sumber pembiayaan pembangunan ada 4, yaitu tabungan sukarela, tabungan pemerintah, tabungan paksa, dan hasil perdagangan luar negeri. Tabungan sukarela adalah bagian pendapatan yang diterima masyarakat yang secara sukarela tidak digunakan untuk konsumsi. Tabungan pemerintah adalah keseluruhan pendapatan yang diterima pemerintah dikurangi dengan total pengeluaran rutin. Tabungan paksa adalah langkah yang dilakukan pemerintah untuk melakukan pinjaman ke masyarakat, badan-badan keuangan di luar bank komersial (LKBB), bank komersial, bank sentral dan mencetak uang baru dalam rangka menanggulangi defisit anggaran. Lalu yang terakhir hasil dari perdagangan luar negeri, yaitu yang diperoleh dari kelebihan nilai ekspor dikurangi nilai impor.
Pembangunan berwawasan lingkungan adalah pembangunan berkelanjutan yang mengoptimalkan manfaat sumber daya alam dan sumber daya manusia dengan cara menserasikan aktivitas manusia dengan kemampuan sumber daya alam untuk menopangnya. Berikut adalah contoh dari pembangunan berwawasan lingkungan.
  1. Summarecon Bekasi akan menjadi ikon kawasan hunian dan komersial terbaik di Bekasi. Dikembangkan di atas lahan seluas 240 hektar, Summarecon Bekasi mulai dibangun pada november 2010 dengan konsep hunian yang berwawasan lingkungan. Konsep ini digunakan agar terjadinya keseimbangan dengan lingkungan.
  2. Reboisasi atau penanaman kembali di suatu lahan kosong yang biasanya ada di sekitar perumahan. Daripada dipergunakan untuk membuat rumah, lebih baik jika dibuat suatu taman atau di setiap halaman rumah ditanam pohon-pohon.
  3. Membuat rumah yang memanfaatkan cahaya matahari sebagai penerangan, pepohonan di sekitar rumah sebagai penyejuknya,, dan pemanfaatan air hujan sebagai air siram tanaman.
  4. Membuat hotel dan kawasan hiburan di tepi pantai, tetapi tidak merusak hutan mangrove di sekitarnya.

Rumus komponen pendapatan nasional:
1. Produk Domestik Bruto (PDB)
Produk Domestik Bruto (Gross Domestic Product/GDP) adalah seluruh barang dan jasa yang dihasilkan seluruh warga masyarakat (termasuk warga negara asing) suatu negara dalam periode tertentu biasanya satu tahun.

2. Produk Nasional Bruto (PNB)
Produk Nasional Bruto (Gross National Product/GNP) adalah seluruh barang dan jasa yang dihasilkan masyarakat suatu negara dalam periode tertentu, biasanya satu tahun, termasuk di dalamnya barang dan jasa yang dihasilkan warga negara tersebut yang berada/bekerja di luar negeri. Barang dan jasa yang dihasilkan warga negara asing yang bekerja di dalam negeri, tidak termasuk GNP.
GNP = GDP – Produk Netto terhadap luar negeri

3. Produk Nasional Netto (PNN)
Produk Nasional Netto (Net National Product/NNP) atau produk nasional bersih adalah jumlah barang dan jasa yang dihasilkan masyarakat suatu negara dalam periode tertentu, biasanya satu tahun setelah dikurangi penyusutan (depresiasi) dan barang pengganti modal.
NNP = GNP – (Penyusutan + Barang pengganti modal)

4. Pendapatan Nasional Netto (Bersih)
Pendapatan Nasional Bersih (Net National Income/NNI) adalah nilai dari produk nasional bersih (net national income) dikurangi dengan pajak tidak langsung.
NNI = NNP – Pajak tidak langsung

5. Pendapatan Perseorangan
Pendapatan Perseorangan (Personal Income) adalah jumlah seluruh penerimaan yang diterima perseorangan sebagai balas jasa dalam proses produksi. Pendapatan perseorangan ini dapat juga disebut pendapatan kotor, karena tidak semua pendapatan perseorangan netto jatuh ke tangan pemilik faktor produksi, sebab masih harus dikurangi laba yang tidak dibagi, pajak penghasilan, iuran jaminan sosial maupun pembayaran yang bersifat transfer payment (pembayaran pindahan) seperti pensiunan.
PI = (NNI + Transfer Payment) – (Iuran Jaminan Sosial + Iuran Asuransi + Laba Ditahan + Pajak Perseorangan)

6. Pendapatan Bebas
Pendapatan Bebas (Disposable Income/DI) adalah pendapatan yang diterima masyarakat yang sudah siap untuk dibelanjakan penerimanya. Pendapatan ini merupakan hak mutlak bagi penerimanya. Pendapatan bebas diperoleh dari pendapatan perseorangan dikurangi pajak langsung.
DI = PI – Pajak langsung
7. Produk Domestik Regional Bruto (PDRB                  
Pembangunan suatu daerah dapat berhasil dengan baik apabila didukung oleh suatu perencanaan yang mantap sebagai dasar penentuan strategi, pengambilan keputusan dan evaluasi hasil-hasil pembangunan yang telah dicapai. Dalam menyusun perencanaan pembangunan yang baik perlu menggunakan data-data statistik yang memuat informasi tentang kondisi riil suatu daerah pada saat tertentu sehingga kebijakan dan strategi yang telah atau akan diambil dapat dimonitor dan dievaluasi hasil-hasilnya. Salah satu indikator ekonomi makro yang biasanya digunakan untuk mengevaluasi hasil-hasil pembangunan di suatu daerah dalam lingkup kabupaten dan kota adalah Produk Domestik Regional Bruto atau PDRB kabupaten/kota menurut lapangan usaha (Industrial Origin). Penghitungan PDRB diperoleh melalui tiga pendekatan, yaitu pendekatan produksi, pendekatan pengeluaran, dan pendekatan pendapatan.